Kiat Membangun Introspeksi Diri

Semesta dibangun oleh sang khalik beserta isinya supaya kita tidak merasa kesepian dan sadar akan sekitarnya. Tidak bisa dipungkiri kita sebagai manusia pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan, tidak ada kata sempurna yang melekat di diri kita. Sang khalik memberi cobaan tidak akan diluar batas kemampuan kita oleh sebab itu kita harus tawakal ketika mendapat cobaan.

Introspeksi diri adalah proses refleksi diri pada manusia yang nantinya dapat mengubah kita menjadi versi kita yang lebih baik lagi. Proses menjadi lebih baik pun tidak konstan harus secara bertahap, inti dari introspeksi diri adalah memberi perspektif yang baru untuk diri kita sendiri.

Saya sendiri punya pengalaman mengenai introspeksi diri, cerita ini berawal dari SMA yang dimana saya termasuk orang yang mudah berteman kepada siapa saja. Cara saya bersosialisasi terbilang cukup unik, saya biasanya mengejek orang tersebut dan reaksi mereka selalu sama dengan menghasilkan tertawa bersama - sama. Lalu saya pikir  "mungkin dengan saya mengejek itu cara yang bagus untuk mencari teman". Piiran itu sampai terpatri dulu kalo diingat tapi sekarang saya sudah berubah. Ada kejadian dimana saya mengejek teman saya hingga dia menangis dan membenci saya, padahal niat saya hanya bercanda dan mempererat pertemanan. Di hari itulah saya mengintrospeksi diri saya bahwa perbuatan mengejek itu tidak selamanya baik, ada waktu dan kondisi yang harus disesuaikan.Keesokan harinya saya mulai mengurangi perbuatan saya yang mengejek itu dan mulai meminta maaf pada teman saya satu - persatu yang pernah saya ejek.

Dengan adanya pengalaman saya di tulisan ini dapat diambil intisari bahwa, tolak ukur untuk bersosialisasi tiap orang itu beda - beda dan lihat selalu lawan bicaramu. Attitude mencerminkan bagaimana kamu memperlakukan orang lain. Gunakan hari yang kamu sering alami sebaik - baiknya dan pada hari akhir selalu mengingat "hal apa saja yang saya telah lakukan hari ini?" itu adalah upaya introspeksi diri yang saya lakukan sampe detik ini. Saya selalalu mengingat frase dari puisi latin yang ditulis oleh Horace yang berbunyi "carpe diem quam minimum credulo postero" kutipan puisi ini ingin mengingatkan kita bahwa pentingnya menggunakan kesempatan hari ini karena kita tidak tahu kita masih mempunyai kesempatan atau tidak untuk di hari esok.

Komentar